Sekarang ini banyak sekali produk yang berasal dari kayu, seperti : mainan anak-anak, benda-benda furniture, peralatan sekolah, dan lain-lain. Tetapi tidak semua jenis kayu yang bagus untuk diolah. Adapun jenis-jenis kayu yang dapat diolah akan dijelaskan pada penggambaran di bawah ini :
Kayu Jati
Kayu jati merupakan jenis kayu yang paling banyak diminati karena serat dan teksturnya yang paling indah. Karakteristiknya yang kuat, stabil serta tahan lama menjadikan kayu ini pilihan utama dalam bahan material bangunan. Kayu jati juga termasuk kelas awet dan kuat KW1 dan KW2. Kayu jati juga kayu yang tahan dari jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak yang terdapat pada kayu.
Harga kayu jati dipilah berdasarkan dari asal, ukuran dan kriteria batasan kualitas kayu yang ditoleransi. Penentuan kualitas kayu jati seharusnya mempertimbangkan tipe aplikasi finishing yang dipilih. Karena selain melindungi kayu dari kondisi luar juga agar pada proses finishing kayu dapat memberikan nilai estetika pada kayu tersebut dengan menunjukkan kelebihan dan kekurangan kualitas kayu tersebut. Contoh – contoh finishing diantaranya : Teak Oil, Politur, NC Lacquer, Melamin, Poly Urethane (PU).
Kayu Merbau
Kayu merbau merupakan salah satu jenis kayu yang cukup kuat dan keras. Kayu merbau juga stabil sebagai alternatif perbandingan dengan kayu jati. Termasuk juga dalam kelas awet dan kuat KW1 dan KW2. Merbau juga sudah terbukti terhadap ancaman berbagai jenis serangga. Warna kayu merbau cokelat kemerahan dan terkadang ada highlight kuning. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin warna gelap atau tua.
Kayu Mahoni
Kayu mahoni mempunyai tekstur yang cukup halus, seratnya indah dan berwarna merah muda sampai merah tua. Biasanya digunakan sebagai elemen dekorasi ruangan. Termasuk kayu dengan kelas awet III tetapi mempunyai kelas kuat II dan III.
Kayu Bangkirai
Kayu bangkirai merupakan jenis kayu yang cukup awet dan kuat, dimana kayu bangkirai ini mempunyai kualitas kelas awet I, II, III dan mempunyai kelas kuat I,II. Sifat kerasnya juga disertai sifat kegetasan yang tinggi pula, hingga mudah muncul retak rambut dipermukaannya. Pada kayu ini sering ditemukan pinhole. Retak rambut dan pin hole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Pin hole tidak mengurangi kekuatan dari kayu bangkirai ini sendiri. Kekuatan dari kayu bangkirai bisa digunakan sebagai material konstruksi berat seperti atap kayu selain itu kayu bangkirai juga tahan terhadap cuaca.
Kayu Kamper
Kayu kamper sejak lama sudah menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau. Meski tidak setahan kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper mempunyai serat yang halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena tingkat kegetasannya lebih rendah dibandingkan dengan kayu bangkirai maka retak rambut jarang ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentukpun juga besar, sehingga tidak disarankan untuk pintu dan jendela yang terlalu lebar dan tinggi.
Kayu Meranti Merah
Kayu meranti merah termasuk jenis kayu yang keras, warnanya merah muda tua hingga merah muda pucat, namun tidak sepucat meranti putih. Tekstur dari meranti merah tidak halus selain itu tidak tahan terhadap cuaca, sehingga tidak disarankan untuk dipakai diluar ruangan. Kayu meranti merah termasuk dalam kelas awet III, IV tetapi mempunyai kelas kuat II, IV.
Kayu Sonokeling
Kayu sonokeling mempunyai serat kayu yang sangat indah, berwarna ungu berloreng hitam atau hitam keunguan yang berbelang dengan coklat kemerahan. Kayu sonokeling selain indah dan kuat juga awet sehingga dapat dipergunakan sebagai material konstruksi bangunan. Kayu ini termasuk dalam kelas Awet I dan Kelas Kuat II.
Kayu Sungkai
Kayu sungkai teksturnya cukup halus, seratnya indah dan berwarna kuning pucat. Kayu sungkai sering digunakan sebagai bahan dari elemen dekoratif. Kayu sungkai mempunyai kelas Awet III dan kelas Kuat II, III. Diameter pohon sungkai tidak terlalu besar.
Kayu Kelapa
Kayu kelapa adalah salah satu sumber kayu alternatif baru yang berasal dari perkebunan kelapa yang sudah tidak dapat menghasilkan lagi (berumur 60 thn ke atas) sehingga harus ditebang agar bisa diganti dengan bibit yang baru. Pohon kelapa termasuk dalam jenis palem. Struktur pohon kelapa berupa serat yang berbentuk garis-garis pendek. Pada pohon kelapa tidak ditemukan alur serat lurus dan serat mahkota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar